Asuhan Keperawatan Inkontinensia Urine

Kamis, 11 Oktober 2012
Inkontinensia Urine adalah penyakit yang di duga disebabkan oleh perubahan otot dan fasia di dasar panggul sehingga menyebabkan seseorang tidak mampu menahan air kencing(urin). Urine keluar tanpa di sadari dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sehingga dapat mengakibatkan masalah gangguan kesehatan dan atau sosial.Gangguan ini lebih sering terjadi pada wanita yang pernah melahirkan daripada yang belum pernah melahirkan (nulipara).
Inkontinensia Urine 300x136 Asuhan Keperawatan Inkontinensia Urine
Dalam pengkajian, berikut ini hal-hal yang perlu ditanyakan  tentang hal-hal yang berhubungan dengan  inkontinensia dan Gejalanya :
     * Kapan inkontinensia urine mulai muncul?
* Berapa kali inkontinensia terjadi ?
* Apakah ada kemerahan, lecet, bengkak pada daerah perineal ?
* Apakah klien mengalami obesitas ?
* Apakah urine menetes diantara waktu BAK, jika ada berapa banyak ?
* Apakah inkontinensia terjadi pada saat-saat yang bisa diperkirakan seperti pada saat batuk, bersin tertawa dan mengangkat benda-benda berat ?
* Apakah klien menyadari atau merasakan keinginan akan BAK sebelum inkontinensia terjadi ?
* Berapa lama klien mempunyai kesulitan dalam BAK / inkontinensia urine ?
* Apakah klien merasakan kandung kemih terasa penuh ?
* Apakah klien mengalami nyeri saat berkemih ?
* Apakah masalah ini bertambah parah ?
* Bagaimana cara klien mengatasi inkontinensia ?

Pemeriksaan Fisik Inkontinensia Urine

    * Inspeksi
- Adanya kemerahan, iritasi / lecet dan bengkak pada daerah perineal.
- Adanya benjolan atau tumor spinal cord
- Adanya obesitas atau kurang gerak
* Palpasi
- Adanya distensi kandung kemih atau nyeri tekan
- Teraba benjolan tumor daerah spinal cord
* Perkusi
- Terdengar suara redup pada daerah kandung kemih.

Diagnosa Keperawatan Inkontinensia Urine

* Kecemasan
* Gangguan bodi image
* Defisit pengetahuan
* Kelemahan ( kurang aktivitas )
* Gangguan Harga Diri
* Gangguan Integritas Kulit

Rencana Tindakan Inkontinensia Urine

* Menjaga kebersihan kulit, kulit tetap dalam keadaan kering, ganti sprei atau pakaian bila basah.
* Anjurkan klien untuk latihan bladder training
* Anjurkan pemasukkan cairan 2-2,5 liter / hari jika tidak ada kontra indikasi.
* Anjurkan klien untuk latihan perineal atau kegel’s exercise untuk membantu menguatkan kontrol muskuler ( jika di indikasikan )
* Latihan ini dapat dengan berbaring, duduk atau berdiri
- Kontraksikan otot perineal untuk menghentikan pengeluaran urine
- Kontraksi dipertahankan selama 5-10 detik dan kemudian mengendorkan atau lepaskan
- Ualngi sampai 10 kali, 3-4 x / hari
* Cek obat-obat yang diminum ( narkotik, sedative, diuretik, antihistamin dan anti hipertensi ), mungkin berkaitan dengan inkontinensia.
* Cek psikologis klien.

Daftar Pustaka

1. Charlene J. Reeves at all. Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta : Salemba Medica, 2001.
2. Susan Martin Tucker at all. Patient Care Standarts Collaborative Planning & Nursing Interventions, Seventh Edition, St. Louis Baltimore Berlin : Mosby, 2000.
3. Luckmann’s, Suzanne E, Tatro. Care Principles and practise of Medical Surgical Nursing.
4. Christensen Kocknow. Adult Health Nursing, Third edition, St. Louis Baltimore, Boston : Mosby, 1999.
5. Susan Puderbangh, Susan W. Nursing Care Planning Guides, for Adult In Acute, Extended and Home Care Settings. WB. Saunders Company, 2001.

0 komentar:

Posting Komentar